Tak Baik Makan Porsi Dobel

Seringkali ibu hamil merasa harus menyantap dua porsi makanan, alasannya buat si jabang bayi. Ternyata, cara itu bisa menyebabkan obesitas pada anak.



APA saja kita berikan untuk si jabang bayi.  Yang penting, si jabang bayi sehat dan nanti dilahirkan tanpa masalah.  Karenanya, ibu hamil selalu memprioritaskan asupan yang bergizi selama masa kehamilan. Bahkan tidak jarang pula ditambah dengan suplemen lain yang dipercaya bisa membuat bayi sehat.
Tetapi, banyak pula yang tidak menyadari dan lupa hingga makan seenaknya. Akibatnya si ibu hamil lalai dalam mengatur porsi makanan. Tak sedikit di antara mereka yang lalai itu selalu menyantap makanan dengan porsi untuk dua orang. Satu untuk si ibu, satu porsi lagi untuk sang jabang bayi.
Ada kepercayaan di sebagian kalangan yang menyatakan bahwa makan banyak bagus buat si jabang bayi. Paling tidak mereka percaya bahwa makanan itu akan membuat si bayi kelak sehat tanpa kekurangan makanan.
Tetapi, apapun yang berlebihan pasti tidak baik. Begitupun dengan makan berlebihan di saat hamil. Makan dengan porsi dobel ternyata tidak baik untuk perkembangan si bayi ketika lahir kelak. Ketika tumbuh, dia cenderung akan menderita obesitas alias kegemukan.
Setidaknya, dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal Obstetrics & Gynaecology, terungkap bahwa ibu yang mengonsumsi makanan berlebih justru akan membuat si anak nanti kegemukan. Bayi akan lebih besar tiga kali, lebih berat, dan lebih banyak menimbun lemak ketimbang bayi lainnya jika si ibu mengalami kegemukan berlebihan di masa-masa awal kehamilan. Sebaliknya, risiko pada bayi itu tidak terjadi pada ibu hamil yang menjaga berat badannya.
Sabagaimana ditulis Daily Mail, Dr Margie Devenport, peneliti itu, mengatakan bahwa makan dengan porsi ganda bahkan bisa membuat kesehatan anaknya kelak jauh lebih berisiko. “Bayi yang lahir lebih besar dari bayi kebanyakan cenderung kelak akan menjadi anak yang besar pula. Dan, itu bisa menimbulkan risiko obesitas pada anak bahkan hingga ia dewasa,” ujar Davenport.

Jaga Berat Badan

Penelitian itu dilakukan dengan mengamati 172 ibu hamil di Ontario, Kanada pada rentang waktu 1995 hingga 2011. Separuh lebih dari mereka diamati mengalami kegemukan di awal masa kehamilan. Nah, ibu yang mengalami kegemukan di kuartal pertama kehamilan memiliki kecenderungan 2,7 kali untuk melahirkan bayi yang lebih besar dan  lebih berat dengan kandungan lemak di tubuhnya mencapai 14%.
“Hasil penelitian menyarankan ibu hamil untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan memperhatikan berat badan yang ideal agar kehamilannya sehat dan bayi yang dilahirkan juga sehat, tegas Dr Davenport.
Pakar kehamilan dan diet, Sarah O’Hara juga sependapat dengan hasil penelitian itu bahwa makan berlebihan saat hamil adalah tindakan yang tidak sehat. “Ibu hamil banyak yang sengaja makan apa saja yang mereka mau, padahal itu bisa menaikkan berat badan berlebihan.”
Bahkan, penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa makan berlebihan saat hamil bisa menyebabkan komplikasi saat melahirkan. Sebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa upaya ibu hamil menurunkan berat badan, seperti dengan berjalan kaki selama tiga kali seminggu, bisa mengurangi kecenderungan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan berlebih.
Bahkan, menjaga berat badan juga sangat bagus untuk proses melahirkan. Si ibu bisa terhindar dari melahirkan darurat dengan cara operasi cesar. **