Cara Sehat Ajari Anak Berpuasa

SEJATINY, bagi ummat Islam, puasa bukanlah kewajiban yang harus dilakukan anak-anak, mengingat mereka belum memasuki fase akil baligh (usia pubertas).

Namun, mengajari anak berpuasa sejak dini membuat mereka kelak tidak berat menjalankan kewajiban tersebut ketika mereka dewasa kelak. Apalagi, berpuasa secara medis pun diakui banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Kapan dan bagaimana cara yang tepat mengajarkan sang buah hati berpuasa dan menanamkan esensinya? 

Menurut beberapa ahli, usia yang tepat untuk mulai mengajarkan anak berpuasa ialah empat tahun ketika kondisi kesehatan anak dinilai sudah mulai stabil. Namun para orang tua perlu memperhatikan asupan gizi anak, karena mereka masih dalam masa tumbuh kembang. 


Bila pada orang dewasa, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh hanya digunakan untuk proses metabolisme tubuh, misalnya proses pencernaan, tidak demikian kondisinya pada anak-anak. Selain sebagai bahan bakar tubuh, zat makanan yang masuk juga untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Yang terpenting dalam mengajarkan anak berpuasa ialah bertahap sesuai dengan kemampuan mereka. 

Hindari memaksa mereka berpuasa sehari penuh sejak pagi buta (subuh) hingga petang (maghrib). Poin yang harus Anda ajarkan ialah bahwa mereka sedang belajar berpuasa. Sebaiknya Anda membuat jadwal kapan sebaiknya anak berpuasa. 

Anda bisa tentukan atau sesuaikan jam berpuasa, misalnya untuk si kakak yang lebih besar, diajarkan berpuasa setengah hari mulai setelah sahur (subuh) hingga jam makan siang, kemudian berpuasa lagi hingga waktu buka (maghrib) tiba. Adapun untuk sang adik yang lebih kecil, Anda bisa membagi jadwal belajar berpuasanya menjadi tiga tahap. Misalnya, adik boleh sahur tiga-empat kali, yakni pada waktu yang sebenarnya (dinihari menjelang subuh), sekitar pukul 09.00- 10.00, jam makan siang sekitar pukul 12.00, dan pukul 03.00, kemudian ikut berbuka bersama saat maghrib tiba. 

Peran orangtua juga penting dalam mengkomunikasikan makna puasa yang sebenarnya. Tanamkan pemahaman bahwa puasa bukan sekadar tidak makan dan minum, melainkan ada makna besar di balik semua itu, seperti wujud rasa syukur kepada Allah atas karunia-Nya.