Haruskah Tuntutan Ngidam Dipenuhi?
SEORANG ibu yang tengah hamil muda tiba-tiba begitu ingin makan rambutan. Sang suami dan keluarga besar pun kelimpungan. Mencari buah rambutan saat bukan musimnya tentu bukan tidak gampang. Sang ibu hamil pun uring-uringan. Keinginannya memakan rambutan terus meletup-letup. Keluarga pun khawatir jika keinginan itu tidak terpenuhi akan berdampak pada janin, misalnya, kelak lahir menjadi anak yang suka ngiler. Anehnya, setelah melahap satu buah dari seikat rambutan yang akhirnya didapat, sang ibu hamil tidak lagi gelisah dan uring-uringan.
Itulah gejala yang biasa disebut dengan ngidam.Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ahli kandungan Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta DR dr Dwiana Ocviyanti SpOG (k), menjelaskan ngidam adalah perasaan tidak nyaman akibat perubahan fisik dan psikologis pada masa kehamilan. “Ini terjadi karena ibu hamil mengalami perubahan hormon dan emosi,” jelasnya.
Walhasil, ibu yang hamil muda atau usia kehamilan di bawah 16 pekan, sensornya menjadi lebih sensitif. Mencium bau-bauan tajam menjadi lebih tajam. Sebaliknya, sensor rasanya justru lebih menumpul. Jangan heran, jika ibu hamil lebih menyukai makanan pedas dan asam. Perubahan minor pada hormon tubuh seperti itu acapkali berujung pada rasa mual.
Sementara, dari sisi emosi, ibu hamil seringkali jatuh sedih dan ingin selalu diperhatikan. Secara medis, istilah ngidam sebenarnya tidak dikenal. Di dunia Barat, ibu-ibu hamil tidak begitu merasakan fase perubahan hormon dan emosi selama hamil muda lantaran mereka tetap sibuk beraktivitas. Ngidam tak lebih dari sebuah asimiliasi budaya. Untuk mengatasinya, Dwiana menyarankan, “Perbanyak minum air putih. Karena, perubahan hormonal senantiasa dikeluarkan melalui urin.”
Perubahan hormonal juga mempengaruhi saluran pencernaan sehingga asam lambung mudah naik. Karena itu, para ibu yang mengalami fase ngidam itu dianjurkan mengonsumsi makanan yang tidak terlalu asam dan berlemak. Misalnya, mengonsumsi buah apel, pear, dan melon.
Cara lainnya, perlakukan ibu hamil layaknya orang normal. Pantanganpantangan berlebihan yang tidak berdasar dan konon wajib dilakoni ibu hamil ialah mitos belaka. “Ibu hamil boleh saja minum minuman bersoda, kopi, es, atau memakan durian dan nangka yang jelas-jelas dapat meningkatkan asam lambung. Syaratnya, dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan,” terangnya.
Jika permintaan ibu hamil sudah tidak wajar dengan alasan mengidam, cara paling jitu mengatasinya ialah dengan mengalihkannya pada hal lain yang membuat ibu merasa bahagia. Ciptakanlah suasana rileks dan jangan panik. “Dengan pengalihan itu, permintaan macam-macam, bahkan rasa mual sekalipun, perlahan akan lenyap,” kata Dwiana.
Dia mengingatkan perubahan hormonal tersebut bisa membuat ibu hamil terkapar tak berdaya akibat mual berlebihan jika masa perubahan hormonal itu terlambat disiasati. Sayangnya tak sedikit dokter memilih memberikan obat antimual untuk mengatasinya. Padahal, hasil uji ACOG menunjukkan bahwa efek samping pemberian obat antimual cenderung membahayakan janin. Cara manjur untuk mengatasinya adalah memberikan infus selama 24 jam mengingat ibu hamil cenderung butuh banyak air. Bersamaan dengan itu, buat kondisi psikisnya membaik
Foto: www.definitelyhealthy.com