BANYAK orangtua menasihati anaknya agar rajin menabung. Hal itu baik untuk melatih gaya hidup hemat. Namun, apakah si orangtua sendiri sudah berhemat? Demi alasan sayang anak, tanpa sadar banyak orangtua justru berperilaku boros. Misalnya, mereka ngotot membeli perlengkapan bayi semacam box tempat tidur, stroller, bouncer, kursi makan, hingga baby walker baru.
Peralatan itu memang dibutuhkan sang buah hati, namun durasi penggunaannya relatif singkat.Mungkin bagi Anda yang punya penghasilan tinggi, hal itu tIDak menjadi masalah. Namun, bagi keluarga yang tidak terlalu banyak uang, membeli perlengkapan bayi baru yang harganya mahal itu bisa cepat mubazir. Begitu si kecil berkembang, bermacam perlengkapan tadi menjadi barang usang. Pembelian barang baru pun menjadi pilihan kurang bijak dan cerdas.
Solusi bijak nan cerdas ialah dengan menyewa atau membeli barang bekas alias seken. Saat ini menjamur berbagai tempat penyewaaan peralatan bayi berkualitas dengan harga miring. Anda tinggal buka search engine di Internet, lalu ketik “sewa barang perlengkapan bayi”, maka bermunculan banyak vendor, seperti sahabatbayi.com, dafdiz baby rental & shop, dan akudanmama.com.
Untuk urusan jual-beli perlengkapan bayi seken, Piyick bisa jadi alternatif pilihan. Selain menjual, vendor dengan motto murah-lengkap-berkualitas itu juga menampung para orangtua yang ingin menjual kembali perlengkapan bayi mereka yang masih layak pakai. “Setelah mendapat saran dari teman, saya membeli perlengkapan bayi seken dan kami berhemat banyak. Setelah anak kian besar, barang yang kami beli tadi dapat dijual kembali ke vendor yang sama. Ini cara cerdas, murah, dan bermanfaat,” ungkap Lintang, ibu dua anak, menuturkan pengalamannya.
Pernyataan itu masuk akal karena membeli peralatan bayi baru sama artinya Anda harus mengeluarkan banyak uang dan bersiap menumpuk barang di gudang. Jika tempat tinggal Anda masih sering berpindahpindah, siaplah untuk repot memboyongnya.