Uya Kuya Tidak Pernah Paksakan Anak

    
Pernah menyaksikan tayangan reality show, Seperti Hari Yang Aneh, Jebakan Batman dan Playboy Kabel? Semua Penonton tentu sekali waktu pernah menyaksikan kekonyolan sang presenter Uya Kuya. setelah melepaskan atribut sebagai penyanyi, Uya memang lebih banyak kerkutat di dunia presenting. Tidak sekedar menjadi presenter, dia juga membidani lahirnya sejumlah program reality show. "Kalau membuat sebuah program saya selalu mengedepankan konsep ketulusan. Jadi enggak ada rencana untuk dapat award. Prinsip saya segala sesuatu yang dijalankan dengan tulus, Selau kitanya enjoy, penonton juga akan menikmati," tutur Uya.
     Totalitas tinggi, kata yang cocok yntuk menggambarkan kepribadian ayah dari Cinta Rahmania Putri Khairunnisha dan Sydney Agusto Putra Utama yang akrab disapa Nino ini. Uya dikenal sebagai pribadi yang selalu berpikiran nyeleneh. Dia senang melakukan sesuatu yang out the box.
     "Program-program yang saya buat selalu di luar kebiasaan orang. Walaupun awalnya kelihatan alay banget, tapi justru saya berpendapat semua yang awalnya menimbulkan beragam komentar justru akan tertanam di alam bawah sadar. Terdakang hal seperti ini yang tidak disadari para pelaku seni lainnya. Tidak mengherankan jika kemudia muncul program-program yang bernapas sejenis," papar pria kelahiran, Bandung, 4 April 1975 ini.

     Waktu Menggarap Little Miss, cerita Uya, banyak orang berkomentar, "Acara apa sih itu, anak kecil yang belum bisa apa-apa kok disuruh tampil. Kenapa enggak anak kecil yang suaranya bagus?"

    Nah, jelas Uya justru di situlah uniknya. Dia sengaja bermain di program tanpa polesan. "kalau sudah dipoles berbeda. Saya lebih senang jual kepolosan, meski kadang didepan kamera Cuma bengong atau joget ngaco saja."

 Program Untuk Cinta
     Dari pemikiran out the box itu pula, Uya kuya melahirkan program untuk Cinta, putrinya. Pada awalnya banyak pihak yang meragukan. Namun, Dengan konsep yang kuat dan dibuat dengan benar, program tersebut terbukti sukses.

     "Orang lupa bahwa potensi yang baiktidak akan keluar kalu tidak diproduce dengan benar. Kita lihatlah Cinta, sehari-harinya sama seperti anak lainya. Tapi bisa bagaimana kita bisa menggali agar Cinta tampil apa adanya tanpa meninggalkan sisi kejahilan dan usianya anak-anak. Saya pikir kuncinya adalah produce,create and direct," lanjut Uya.

 Tidak Pernah Memaksa
      Tentang putrinya yang juga terjun ke dunia entertainment, dikatakan Uya, terjadi secara sengaja mengarahkan. Mungkin karena terbiasa melihat kedua orang tuanya di lokasi syuting, kondisi itu tercipta sendiri. Kini, putra keduanya pun menunjukkan ketertarikan pada dunia seni.

     "Dulu Nino lihat kamera saja sudah enggak mau. Sekarang dia sudah berani bernyanyi dengan gayanya yang cuek. Terus terang saya tidak mau memaksa anak-anak jadi orang lain. Biarkan anak-anak berkembang apa adanya. Seperti Cinta waktu bikin album. Waktu itu ditawari untuk membetulkan suaranya yang fals. Tapi saya biarkan saja. Disitu justru letek keunikannya. Kalau anak kecil diseriosa-seriosakan suaranya malah aneh kan. Alhamdulillah sampai sekarang lagu-lagu Cinta disukai anak-anak. Belum lama ini juga masuk AMI Award," ucap Uya. bangga.

     Selain bernyanyi, Cinta juga dikenal sebagai pusulap cilik. ilmu sulap itu diperoleh Cinta dari sang ayah. "Sekarang saya jadi percaya, buah memang enggak jauh dari pohon. Saya suka sulap, menurun ke dia. Menurut saya anak pribadi yang polos. Anak akan terlihat enggak suka, kalu dia memang enggak suka. Anak yang dipaksa enggak akan keluar aura," tukas Uya

Refreshing
     Refreshing dengan cara berlibur baersama keluarga merupakan kegiatan penting bagi Uya. Dengan berlibur, kebosanan terkikis dan ide-ide segar pun bermunculan. "Sebelum timbul kejenuhan, biasanya saya ambil cuti. Tubuh pun butuh refresh," kata suami Astrid Khairunnisa ini.
  Kegiatan berlibur sekaligus dipergunakan Uya menikmati kebersamaan dengan anak dan Istri. "Saya senang membawa anak-anak ke tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi. Ke Singapura, Bangkok, Australia. Lebaran lalu kami pergi ke Amerika," kisahnya.

      Pergi ke negara Paman Sam itu dalam rangka membayar liburan sekolah Cinta dan Nino yang sempat tertunda. Minimal setahun 2 Kali, Uya mengajak putra-putrinya berlibur. "Libur bersama keluarga itu banyak manfaat. Kita semakin akrab, ide-ide pun bermunculan," katanya sembari tertawa