SULIT bukan soal gaya rambutnya, melainkan lebih pada mengatasi mereka yang biasanya belum apa-apa sudah menolak diajak potong rambut. Takut, tidak enak dan bosan sering kali menjadi alasan klise ysng dikemukakan anak-anak.
Memotong rambut anak memang gampang-gampang susah. Tapi yang jelas, mereka cenderung banyak maunya dan tidak bisa diam, sehingga perlu teknik dan keahlian tersendiri. Aang, hair stylish Kiddy Cuts, mengatakan awalnya dia kesulitan “manggarap” kepala bocah. Namun, lama-kelamaan dia bisa menaklukkan mereka.Menurut dia, anak-anak butuh bermain terlebih dahulu sebelum ritual potong rambut dimulai.
Untuk bayi usia di bawah tiga tahun, misalnya, mereka senang bermain bubble atau semprotan air. Adapun, anak usia di atasnya diberi mainan PlayStation atau nonton film kartun. “Perlu kesabaran ekstra. Terkadang ada yang lebih menyukai bermain hingga lama. Perlu ada cara untuk menyiasati si anak duduk diam dan menikmat rambut dibentuk dengan gaya yang memberikan kenyamanan seusia mereka,” ujar Aang. Kiddy Cuts menawarkan tempat potong rambut yang memanjakan anak.
Di sana, anak potong rambut sambil bermain. Misalnya, dengan duduk di atas mobil-mobilan atau motor sport mainan. Desain tempat cukur rambut khusus anak-anak itu pun didesain menyerupai arena bermain dengan kursi menggunakan mobil-mobilan dan motor mini.
Radip (5), misalnya, mengaku tak takut mahkotanya dipangkas. Menurut sang ibu, Adila, anaknya itu mau dicukur asalkan sambil duduk di atas mobil berwarna hijau yang menjadi tempat favoritnya. “Soalnya sambil main mobil-mobilan, dia menjadi tidak takut lagi. Saya dulunya sempat frustasi dan seringkali berantem dengan Radip jika mengajaknya potong rambut,” ujar perempuan yang akrab disapa Dila itu.
Rani, pelanggan setia lain Kiddy Cuts Kelapa Gading, menambahkan dia dan putranya menyukai tempat potong rambut itu karena didesain khas anak-anak. Dindingnya dicat warna cerah dan mainannya sekaligus sebagai kursi.